Pada waktu yang sudah ditentukan para peserta berkumpul dengan Tour Leader di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk bersama-sama berangkat menuju Haneda.
Breakfast
No Meal
Resapi budaya Jepang dengan berkunjung ke kuil-kuil nan indah di Tokyo. Semakin lengkap jika berkeliling kuil dengan menggunakan Kimono, pakaian tradisional Jepang. Apalagi jika jalan-jalan dengan Kimono di desa tradisional Jepang dengan latar belakang Gunung Fuji. Kunjungi pula sebuah kawasan di desa Shirakawa yang masih menyimpan sisi Jepang masa lampau. Saat berada di kawasan ini, pengunjung seakan terlempar ke masa Jepang kuno yang masih serba tradisional. Selain rumah, terdapat kuil dan kincir angin tua yang bentuknya masih asli. Jangan lupa nikmati gemerlapnya kota Tokyo dan makan aneka jajanan khas di Osaka.
Soekarno-Hatta International
21:25Haneda Airport
06:50Pada waktu yang sudah ditentukan para peserta berkumpul dengan Tour Leader di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk bersama-sama berangkat menuju Haneda.
No Meal
No Meal
No Meal
Setibanya di Haneda, para peserta akan di jemput dan akan mengikuti city tour Tokyo ke Asakusa Kanon Temple yaitu Kuil tertua yang terdapat di Jepang. Kemudia para peserta akan diajak berbelanja di Nakamise Shopping Street yang menjual pernak-pernik, tempat oleh-oleh, kuliner dan sebagainya. Kemudian melewati Imperial Palace dan langsung menuju Tokyo Sky Tree untuk berfoto dan dilanjutkan mengunjungi Shibuya Crossing dan Hachiko Statue. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan berbelanja di Shinjuku area, setelah itu para peserta akan diantar ke hotel untuk beristirahat.
Asakusa Kannon Temple atau dikenal sebagai Sensoji merupakan kuil Buddha yang sangat populer di Tokyo. Kuil ini begitu cerah dengan eksterior kuil berwarna warni. Kuil ini dibangun pada tahun 645 sehingga disebut sebagai kuil tertua di Tokyo. Saat masuk melewati gerbang, terdapat Nakamise atau jalan sepanjang 200 meter yang dipenuhi kios-kios. Anda bisa membeli suvenir khas Jepang seperti yukata dan kipas lipat hingga camilan tradisional khas area Asakusa.
Nakamise Shopping Street berlokasi di komplek Asakusa, Tokyo. Jalanan sepanjang 250 meter ini menghubungkan pengunjung ke Kuil Sensoji, Gerbang Kaminarimon, dan alun-alun utama. Di Nakamise Shopping Street, pengunjung dapat mencicipi jajanan tradisional Jepang dan belanja oleh-oleh tradisional khas Jepang. Sekedar naik becak tradisional untuk menuju Kuil Sensoji juga menyenangkan di sini.
Imperial Palace atau Istana Kekaisaran pada masa kini berlokasi yang dulunya merupakan Istana Edo. Istana Edo dulunya digunakan pada masa kekuasaan Shogun Tokugawa pada era 1603 sampai 1867, sebelum akhirnya Tokyo menjadi ibu kota negara. Kawasan istana ini begitu luas serta dikelilingi taman, parit, dan dinding tembok. Istana tidak terbuka untuk umum tetapi ada tur terjadwal untuk turis yang mau berkeliling istana.
Tokyo Skytree merupakan menara penyiaran televisi dan terkenal sebagai simbol kota Tokyo Tingginya mencapai 634 meter sehingga merupakan salah satu menara tertinggi di dunia. Lantai paling terkenal dari menara ini adalah dua observation deck berupa area pengamatan untuk melihat panorama 360 derajat kota Tokyo dari ketinggian. Tinggi observation deck ini berada pada 350 meter dan 450 meter, sehingga ini adalah observation deck tertinggi di Jepang. Ada pula restoran, kafe, dan lantai khusus dari panel kaca sehingga pengujung bisa melihat langsung panorama di bawah kaki.
Shibuya Scramble Crossing adalah jalan persimpangan penyeberangan yang begitu ramai dan padat. Jalan ini begitu lebar dan berlokasi di Shibuya. Pemandangan jalan ini lebih menarik jika dilihat dari atas saat ada seribu orang berlintas dari berbagai jalan dan bertemu di perlintasan, dalam waktu yang sama. Tak heran jika jalan ini menjadi simbol kota Tokyo. Rasakan sensasi berjalan di perlintasan ini dan berbaur dengan kesibukan penduduk lokal. Bisa juga ke kedai kopi di lantai atas sebuah gedung dekat perlintasan ini, untuk mengambil foto padatnya para pejalan kaki dari ketinggian.
Patung Hachiko berlokasi dekat Shibuya Scramble Crossing, Tokyo. Bentuk patung ini sederhana, menggambarkan anjing bernama Hachiko. Namun, cerita di balik patung ini begitu mengharukan. Patung ini didedikasikan untuk kesetiaan anjing bernama Hachiko yang hidup pada tahun 1920-an. Setiap hari, ia pergi sendiri ke Stasiun Shibuya untuk menunggu majikannya pulang kerja. Suatu hari, majikannya tidak pulang dari kerja karena meninggal. Namun Hachiko tetap pergi ke stasiun setiap hari dan menunggu di tempat yang sama selama 9 tahun. Anjing ini pun menjadi simbol kesetiaan dan patung didirikan di tempat biasa Hachiko menunggu majikannya dengan setia.
No Meal
Local Restaurant
Local Restaurant
Setelah makan pagi di hotel, para peserta akan diajak menuju Kawaguchi Area untuk mengunjungi Gunung Fuji 5th Station (jika cuaca memungkinkan) yang merupakan gunung tertinggi dan terindah di Jepang. Kemudian menuju Gotemba Premium Outlet yang merupakan salah satu premium outlet terbesar di Jepang. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Iyashi No Sato (termasuk rental kostum) dimana para peserta dapat berfoto menggunakan baju khas Jepang (Kimono, Shogun, dll) dengan latar belakang Gunung Fuji yang sangat indah.
Gunung Fuji merupakan gunung tertinggi di Jepang dengan ketinggian mencapai 3.776 mdpl. Bentuknya begitu khas berupa kerucut simetris dengan puncak ditutupi salju selama lima bulan. Gunung ini merupakan gunung suci bagi masyarakat Jepang. Ada banyak cara menikmati Gunung Fuji, mulai dari sekadar melihat dari kejauhan atau mendaki sampai ke puncak gunung. Di area Gunung Fuji banyak terdapat resor pemandian air panas. Inilah cara beristirahat yang menyenangkan. Menginap di hotel dengan fasilitas pemandian air panas, berendam di kolam air panas, dan menikmati hidangan tradisional Jepang.
Gotemba Premium Outlet adalah salah satu mal paling terkenal di Jepang. Lokasinya berada di Kota Gotemba, di bawah kaki Gunung Fuji. Terdapat 200 gerai, puluhan restoran, dan bianglala setinggi 50 meter. Gotemba Premium Outlet sering disebut sebagai tempat terbaik untuk belanja barang bermerek di Jepang.
Iyashi no Sato berada di desa petani dekat Danau Saiko. Lokasinya di sekitaran kaki Gunung Fuji, Jepang. Desa ini dipenuhi rumah-rumah tradisional dengan atap jerami. Saat ini, desa tersebut menjadi sebuah museum terbuka. Selain itu, desa ini juga menjadi tempat kerajinan tradisional dan pengunjung bisa belajar serta membeli beraneka produk kerajinan tangan. Ada lebih dari 20 rumah yang sekarang beralih fungsi menjadi toko, restoran, museum, dan galeri ini. Pengunjung juga bisa mengikuti workshop membuat mi soba, kerajinan kertas washi, serta melihat pembuatan keramik hingga tenun. Jangan lewatkan sensasi mengenakan kimono, pakaian tradisional Jepang, sambil berjalan-jalan di desa cantik ini.
Hotel
Local Restaurant
Local Restaurant
Setelah makan pagi di hotel, peserta akan diajak untuk mengunjungi Daio Wasabi Farm yang merupakan perkebunan wasabi terbesar di Jepang. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Tateyama Alpine Route (tergantung kondisi cuaca dan iklim), yang terkenal dengan snow wall (corridor) dengan tinggi 20 M dan Kurobe Dam.
Daiso Wasabi Farm merupakan perkebunan wasabi terbesar di Jepang dengan luas mencapai 15 hektar. Pengunjung bisa melihat langsung wasabi yang merupakan tanaman khas Jepang langsung di kebunnya. Wasabi hanya bisa ditanam di air yang bersih dan jernih, dan kawasan Azumino memiliki mata air yang begitu jernih. Daiso Wasabi Farm memproduksi wasabi berkualitas tinggi. Selain melihat perkebunan wasabi, pengunjung bisa mencoba aneka makanan unik berbahan dasar wasabi seperti bir wasabi dan es krim wasabi.
Tateyama Kurobe Alpine Route terkenal sebagai julukan “Atapnya Jepang”. Rute ini melewati panorama dramatis Gunung Tateyama di Alpen Jepang yang merupakan rangkaian pegunungan di Jepang yang berada utara pulau utama Honshu. Pengunjung ke kawasan ini biasanya melakukan hiking untuk menikmati panorama penuh salju di ketinggian. Daya tarik lainnya adalah Kurobe Dam dan melewati dinding salju nan tinggi.
Hotel
Local Restaurant
Local Restaurant
Setelah makan pagi di hotel, para peserta akan diajak untuk mengunjungi Kenrokuen Garden, salah satu taman dengan keindahan bunga di setiap musimnya dan dilanjutkan ke Shirakawago untuk mengunjungi Gasso Zukuri, sebuah desa pegunungan yang tenang dengan sungai yang mengalir melaluinya. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Takayama untuk mengunjungi Takayama Old Town sebuah tempat bernuansa kota tua dan bangunan yang masih bergaya Jaman Edo yang tertata rapi. Kemudian para peserta kana diajak untuk berbelanja souvenir khas Takayama disini. Setelah itu menuju 21 Oasis Shopping Mall untuk acara berbelanja.
Museum terbuka ini memamerkan 26 bangunan termasuk 9 bangunan rumah yang masuk daftar aset budaya penting dari Prefektur Gifu. Inilah sebuah kawasan di desa Shirakawa yang masih menyimpan sisi Jepang masa lampau. Saat berada di kawasan ini, pengunjung seakan terlempar ke masa Jepang kuno yang masih serba tradisional. Selain rumah, terdapat kuil dan kincir angin tua yang bentuknya masih asli. Dalam kawasan museum ini terdapat restoran soba, toko, dan area istirahat.
Takayama merupakan kota di pegunungan Hida di Prefektur Gifu. Daya tarik kota ini adalah tetap melestarikan sisi tradisional Jepang. Ada kota tua di Takayama yang masih menampilkan suasana pedesaan khas Jepang. Rumah dan toko-toko masih mengadopsi arsitektur masa lampau. Pengunjung bisa menemukan toko permen tradisional Jepang, toko yang menjual kerajinan tradisional, hingga pedagang kaki lima dengan kuliner autentik khas kota ini.
Mal ini buka pada tahun 2002 dan berada di pusat kota Nagoya. Sebuah pusat perbelanjaan modern yang menawarkan aneka barang belanjaan mulai dari fashion hingga restoran. Uniknya, mal ini merupakan mal bawah tanah, dengan atapnya yang tampilannya futuristik nan keren.
Hotel
Local Restaurant
Local Restaurant
Setelah makan pagi di hotel, para peserta akan melanjutkan perjalanan ke Kyoto (jarak tempuh sekitar 128 KM). Di Kyoto para peserta akan mengunjungi Kiyomizu Temple disini Anda dapat melihat keindahan kota Kyoto dari ketinggian. Kemudian menuju Arashiyama Bamboo Groves dimana terdapat jalan setapak yang dikelilingi hamparan rumpun bambu yang indah. Setelah itu mengunjungi Fushimi Inari Shrine yang terkenal dengan ribuan Tori Gate nya.
Kiyomizu-dera temple merupakan kuil di sebuah bukit. Dari kuil ini, pengunjung bisa melihat seluruh panorama kota Kyoto dari ketinggian. Kuil ini sendiri begitu besar dengan beberapa lantai bergaya arsitektur tradisional khas Jepang. Inilah salah satu kuil populer di Jepang dan kerap menjadi foto yang menggambarkan pariwisata Jepang. Salah satu tempat populer di kuil ini adalah teras yang berada dekat aula utama. Teras ini berada di ketinggian 13 meter dari tanah dan terbuat dari bahan kayu dengan konstruksi tradisional Jepang. Dari sini pengunjung bisa melihat keindahan panorama kota Kyoto.
Fushimi Inari Taisha Grand Shrine merupakan kuil utama dari kuil Inari Jinja di seluruh Jepang. Inilah salah satu kuil Shinto tertua di Kyoto dan salah satu kuil yang banyak dikunjungi umat Shinto seluruh Jepang. Biasanya umat yang datang adalah orang-orang yang bekerja di bidang agrikultur. Namun karena dewa yang dipuja di kuil ini adalah dewa rezeki, orang-orang yang memiliki bisnis pun kerap datang ke kuil ini.
Hotel
Local Restaurant
Local Restaurant
Itami
19:00Haneda Airport
20:15Haneda Airport
22:55Soekarno-Hatta International
04:30Setelah makan pagi di hotel, check out hotel dan perjalanan dilanjukan menuju Osaka Castle untuk berfoto, yang merupakan salah satu Land mark atau symbol dari Kota Osaka. Kemudian para peserta akan diajak berbelanja di Shinsaibashi dan Dontonburi. Selain berbelanja, di sana Anda juga dapat mencicipi berbagai kuliner khas Osaka, berfoto dengan Glico Man (Running Man), berbelanja tax fee dll. Sore hari para peserta akan diantar menuju bandara untuk penerbangan kembali ke Indonesia via Haneda.
Istana Osaka merupakan istana terbesar pada masanya,yaitu dibangun pada tahun 1583. Oleh Toyotami Hideyoshi dan menjadikannya pusat pemerintahan di bawah kekuasaannya. Saat ini interior di dalam istana sepenuhnya modern bahkan terdapat lift agar akses pengunjung lebih mudah. Pengunjung bisa menemukan informasi sejarah mengenai istana dan Toyotami Hideyoshi di dalam museum istana. Istana dikelilingi gerbang, parit, dan dinding batu. Namun paling indah adalah taman dengan 600 pohon sakura, taman, dan rumah teh.
Pengunjung dapat menikmati belanja dan mencicipi kuliner lokal di jalan komersial paling terkenal di jalan makanan Osaka yaitu Shinsaibashi. Sebagai jalan ramai terbesar di Osaka, Shinsaibashi adalah rumah bagi department store besar, toko-toko dengan umur yang sudah tidak lagi muda, dan toko-toko kecil. Jalan setapak yang dilapisi aspal, lampu jalan bergaya Inggris, dan deretan bangunan yang dibangun dari batu bata, daerah ini pun dikenal sebagai Desa Eropa. Di Shinsaibashi , Anda juga bisa mencicipi cita rasa dunia.
Dotonbori adalah surga kuliner. Inilah tempat yang tepat untuk makan sepuasnya makanan khas Jepang. Dotonbori merupakan area terkenal bagi wisatawan yang datang ke Osaka. Kawasan ini dipenuhi dengan lampu neon, papan reklame ukuran besar, serta penuh dengan restoran dan bar. Salah satu spot yang menarik di Dotonbori adalah billboard Glico bergambar pria berlari yang kerap jadi tempat berfoto para turis.
Billboard Gilco di Osaka merupakan salah satu spot terkenal untuk berfoto-foto bagi wisatawan. Glico sebenarnya produk camilan dari Osaka yang sudah mendunia. Gambar billboard menggambarkan seorang pria tengah berlari. Selama beberapa dekade, gambar ini mengalami perubahan. Namun sejak lama, banyak orang berfoto dengan latar belakang Running Man Glico ini. Papan iklan ini menjulang tinggi dan tampak mencolok di tengah kawasan perbelanjaan kota. Panorama malam hari tak kalah menarik karena dihiasi lampu-lampu kota yang menyinari malam nan indah.
Hotel
Local Restaurant
No Meal
Ketentuan mengenai Biaya dan Pelaksanaan Tour (others) :
Want to see other tours? Click here